Kamis, 20 Februari 2014

MX Garut Diguyur Hujan, Race 1 SE 50 cc dan SE 65 cc Digelar Minggu


Adam'z racing team.com - GARUT Event Kejuaraan Nasional Cargloss Motocross International Championship 2011 seri kelima (terakhir) yang berlangsung di Sirkuit MX Cargloss AHRS, Garut, rupanya tidak luput dari pro dan kontra saat event berlangsung. Hal ini diakibatkan guyuran hujan lebat pada hari Sabtu (10/12) lalu. Akibatnya race pertama kelas kelas SE 50 cc dan SE 65 cc, di pindah ke hari Minggu (11/12).

Hari Sabtu digunakan untuk sesi kualifikasi sebagian kelas, sekaligus race pertama untuk dua kelas paling kecil (SE 50 cc dan SE 65 cc). Direktur balap dalam hal ini Toddy R Andries mengungkapkan bahwa pembatalan diambil karena karakter tanah di sirkuit tersebut kalau diguyur hujan, tidak bersahabat untuk motor kecil seperti SE 50 cc dan SE 65 cc.

“Sebenarnya bukan karena jalurnya terdapat beberapa kubangan besar, tapi lebih kepada karakter tanah yang menempel kuat di motor. Kalau di kelas yang lebih besar, mungkin masih bisa ditolerir. Tapi untuk mesin berukuran kecil, ini akan membuat motor jadi berat karena membawa tanah dari lap ke lap. Akibatnya motor bisa overheat dan rusak,” jelas Toddy.

“Jadi kami membatalkan balapan race 1 untuk kelas SE 50 cc dan SE 65 cc, dengan alasan sisi teknis. Bukan karena takut motor kecil tersebut tidak bisa melalui kubangan,” imbuh pria ramah itu.

Dengan pembatalan tersebut, beberapa orang tua anak merasa rugi jika crosser mereka hanya bertarung 1 race saja. Tapi di satu sisi, pemindahan jadwal ke hari berikutnya cukup riskan. Apalagi hari Minggu (11/12) jadwal balapan cukup padat untuk semua kelas.

Merasa dapat tekanan besar dari pemilik tim dan orang tua crosser di kelas SE 50 cc dan SE 65 cc, event director mengambil keputusan untuk tetap melaksanakan race 1 kelas SE 50 cc dan SE 65 cc pada hari Minggu. Tapi dengan syarat, setelah semua kelas utama dilombakan. Beruntung kondisi sirkuit tetap kering, kendati jadwal sedikit molor.

Namun secara struktural, sebenarnya keputusan harus tetap di tangan direktur balapan, dalam hal ini Toddy R Andries dan krunya. Semoga ada tindakan yang lebih baik untuk masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar